Senin, 03 Mei 2010

Dicacah “Bung Hitung”

BUPATI Kutai Timur Isran Noor, Wabup Ardiansyah Sulaiman, dan Sekkab Ismunandar secara bergantian dicacah petugas Sensus Penduduk (P) 2010. Ketika menerima kedatangan tim pencacah dipimpin Plh Kepala BPS Kutim Akhmad Junaidi, serta Kadis Dukcapil Hajrat H, Sabtu (1/5), mereka secara terbuka menerangkan data keluarga mereka yang diminta petugas, Isran yang kali pertama dijumpai petugas cacah alias “Bung Hitung” menerangkan anggota keluarganya berjumlah 6 orang. Demikian pula dengan Ardiansyah Sulaiman, dan Sekkab Ismunandar. Satu persatu, data yang ditanyakan petugas dijawab termasuk pendidikan dan penggunaan air bersih.
Setelah memberikan data, Bupati Isran Noor, Ardiansyah Sulaiman dan Ismunandar menempel striker di kediamannya tanda telah disensus. “Pertanyaan pasa kegiatan sensus ini sangat penting, karena hasilnya tentu akan menjadi bahan utama dalam pembuatan atau penyusuan kebijakan pemerintah,” kata Isran Noor.


Sementara Ismunandar menyebutkan, data SP kelak akan dijadikan Pemkab Kutim untuk segala kepentingan. Ia menyebutkan tentang data penduduk yang berbeda-beda antarinstansi. “Sekarang ini penduduk Kutim beda-beda jumlahnya, adanya sensus penduduk kelak tidak ada lagi perbedaan,” harap Ismunandar.

Isran setelah menempelkan stiker SP 2010, selanjutnya mengingatkan kepada warga Kutim untuk mendukung Sensus Penduduk (SP) 2010 yang dimulai 1 Mei. Menurut Isran, SP 2010 sangat penting karena salah satu dasar untuk perencanaan pembangunan nasional maupun daerah.

“Sensus Penduduk 2010 sangat diperlukan untuk menjadi dasar proses pembangunan. Masalah penduduk merupakan hal terpenting dalam pembangunan, dengan sensus semua data akan terhimpun dengan baik sehingga mejadi acuan untuk menentukan arah pembangunan,” katanya.

Isran menyebutkan, perkembangan penduduk Kutim dapat dilihat dari beberapa indikator seperti jumlah, pertumbuhan, kepadatan, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan, angka harapan hidup, angka kelahiran total dan angka kematian bayi. (hms)

Sumber: KaltimPost, 4 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar